You are currently viewing Belajar dari Sosok Nadiem Makarim: Pebisnis Indonesia yang Berani untuk Memulai dan Mencari Solusi

Belajar dari Sosok Nadiem Makarim: Pebisnis Indonesia yang Berani untuk Memulai dan Mencari Solusi

Mari belajar untuk sukses dari cerita perjuangan sosok Nadiem Makarim. Sosok inspiratif yang saat ini juga menjadi bagian dari jajaran para Menteri Indonesia. “Kemudahan dalam menjangkau masalah sosial” di era digitalisasi saat ini sudah menjadi fokus dalam pengembangan bisnis.

Bisnis harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat, tentunya dengan harga dan kemudahan yang terjangkau. Hal ini yang perlu dipikirkan oleh para pebisnis Indonesia. Perlu Anda ketahui, saat ini kemajuan layanan transportasi sudah hampir mampu menjawab kebutuhan di berbagai kalangan masyarakat. Layanan transportasi adalah salah satu hal yang selalu dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Di era tahun 2000, layanan ojek sudah bisa ditemui dan dijangkau melalui aplikasi online. Dulu, layanan ojek hanya bisa ditemui di pangkalan ojek baru bisa menggunakannya. Kini, dengan kemajuan teknologi serta inovasi yang mampu menjawab kebutuhan pasar, kita bisa memesan ojek dari mana saja serta kapan saja. Layanan jasa ojek online ini pun terkenal di masyarakat dengan nama Gojek Indonesia.

Gojek Indonesia memiliki nama lain sebagai PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Fokus utama layanan dari Gojek Indonesia adalah memudahkan siapa saja untuk melakukan pemesanan ojek via aplikasi online. Aplikasi gojek online ini sudah dapat Anda unduh secara gratis, baik di Google Play Store untuk smartphone Android dan Apple App Store untuk smartphone berbasis iOS. 

Kira-kira, bagaimana ya awal mula terbentuknya perusahaan startup PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa ini? Seperti yang sudah disinggung sekilas pada bagian sebelumnya, aplikasi Gojek Indonesia dibuat oleh seorang pebisnis Indonesia yang bernama Nadiem Makarim. Mari kita lihat perjalanan Nadim Makarim membangun Gojek Indonesia ini!

Mulai dari Konsultan, Direktur Go-Jek hingga Menteri Pendidikan

Kisah Nadiem Makarim bersam Gojek
Gambar dari Unsplash

Nadiem Anwar Makarim lahir menjadi anak bungsu dari pasangan Nono Anwar dan Atika Algadri di Singapura pada tanggal 4 April 1984. Setelah menamatkan SD dan SMP di Indonesia, ia melanjutkan sekolah menengah atas di Singapura. Mengenyam S1 di jurusan Hubungan Internasional Brown University. Salah satu pebisnis Indonesia yang saat ini menjadi Menteri Pendidikan ini kemudian mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Singkat cerita akhirnya ia mendapatkan gelar Master of Business Administration di Harvard University.

Dengan gelar yang disandangnya, ia pernah bekerja di perusahaan konsultan internasional McKinsey & Company, menjadi Chief Innovation Officer Kartuku, dan menjadi Co-founder & Managing Editor di Zalora Indonesia hingga akhirnya mendirikan Gojek tahun 2010. Keberhasilannya tak sampai disitu saja, Gojek akhirnya dapat menjadi decacorn pertama dan telah ekspansi ke Vietnam, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Kariernya yang cemerlang sebagai Direktur Utama Gojek ia tinggalkan setelah ia mengundurkan diri untuk menerima jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Perjalanan hidup Nadiem seakan tanpa rintangan, semua berjalan mulus dan sesuai dengan keinginan banyak orang. Melihat pencapaian Nadiem, orang banyak yang ingin menjadi sosok Nadiem Makarim.

Namun, tidak semua orang harus menjadi Nadiem Makarim. Kita sebenarnya bisa tetap menjadi diri sendiri untuk mencapai impian masing-masing. Banyak orang sukses yang berangkat dari latar belakang pendidikan yang biasa-biasa saja. Sebaliknya, banyak orang yang menyalahgunakan pendidikannya yang cemerlang untuk hal yang salah. Melihat dari sosok Nadiem Makarim, kesuksesannya ia dapatkan selangkah demi selangkah. Apa saja yang bisa kita contoh dari seorang Menteri Muda ini?

Masalah ada untuk diatasi

Masalah ada untuk diatasi. Beberapa kali gojek mengalami masalah, baik dengan sesama pengendara maupun masalah upah. Namun, hal itu bukan untuk didiamkan begitu saja. Masalah tentu ada dan akan terus muncul, tetapi belajar dari sosok Nadiem, ia tetap bisa bertahan meskipun masalah terus berdatangan. Bahkan hingga kini saat ia menjadi seorang Menteri, kritikan terus berdatangan. Hal itu wajar, namun kita harus melihat bagaimana ia menanggapi sebuah masalah. Nadiem juga seorang yang belajar dari pengalaman.

Berani untuk memulai dan merelakan untuk hal yang lebih besar

Nadiem Makarim

Berani memulai dan memutuskan merupakan hal yang harus kita contoh dari seorang Nadiem Makarim. Dari kiprahnya di Gojek, kita bisa melihat bahwa Nadiem adalah seorang yang bijak dalam mengambil keputusan. Sebelum berdirinya gojek, ia sempat bekerja di beberapa perusahaan, namun ia akhirnya melepasnya hingga berdirilah Gojek. Hal itu menunjukkan bahwa untuk memulai sesuatu kita tidak bisa setengah-setengah, perlu keputusan yang matang untuk memulai suatu usaha.

Gojek yang akhirnya berkembang pesat, Nadiem justru keluar dan memilih menjadi seorang Menteri. Hal ini tentu sebuah keputusan yang sangat besar bagi seorang Nadiem. Namun, ia akhirnya juga dapat mengemban amanah dengan baik meskipun tentu menuai banyak pemikiran dari gagasan barunya. Setiap orang pasti ada di saat saat sulit maupun senang, namun kita perlu mengemasnya menjadi sesuatu yang lebih berguna.

Mencetuskan Solusi untuk Bidang Transportasi

Cerita Nadiem Makarim
Gambar dari Unsplash

Kala itu Nadiem Makarim yang masih bekerja sebagai manajer editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku, masih sering mengalami kendala dalam menemukan transportasi untuk mengantarkannya berangkat bekerja dan pulang ke rumah. Berawal dari permasalahan tersebutlah, Nadiem pun akhirnya tergugah untuk mencari sebuah solusi baru di bidang transportasi darat ojek. Akhirnya, ia menemukan solusi tersebut dan mendirikan Gojek Indonesia yang mana merupakan pembaharuan dari layanan ojek tradisional dengan sentuhan canggih teknologi digital.

Tidak sulit bagi Nadiem untuk mengenali permasalahan dan solusi terkait transportasi ojek ini. Hal ini karena dirinya sendiri pun sudah cukup banyak memiliki pengalaman sebagai konsumen jasa transportasi ojek. Berdasarkan pengalamannya setiap hari memakai jasa layanan transportasi ojek tradisional, Nadiem Makarim dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh para tukang ojek digunakan untuk menunggu penumpang yang datang dan ingin menggunakan jasa mereka.

Kala itu, Nadiem berpikir bahwa para tukang ojek ini sesungguhnya dapat menjadi lebih produktif dan mendapat pemasukan lebih banyak jika posisinya kerjanya “dibalik”, alias para tukang ojek lah yang aktif mencari penumpang alih-alih sekadar menunggu. Ia juga berpikir bahwa peranan teknologi dapat membantu para tukang ojek tradisional untuk mendapatkan pemasukan yang lebih banyak.

Dengan sentuhan teknologi digital, jasa layanan tukang ojek dapat diakses oleh siapa saja dan dari mana saja. Terlebih saat ini dunia digital memiliki peranan yang vital bagi seluruh lapisan masyarakat. Saat ini tidak ada seorangpun yang dapat hidup atau menjalankan aktivitas serta tugas-tugasnya tanpa menggunakan gadget. Pun dari sana, Nadiem berpikir untuk mengkombinasikan teknologi aplikasi dengan layanan ojek online sebagai bentuk layanan yang terbaharukan dan solutif.

Sekarang, teknologi menjadi salah satu asas untuk kemudahan berbisnis dan menjawab tantangan kebutuhan masyarakat. Bagaimana tidak, dengan bantuan teknologi kita bisa menjangkau kebutuhan dengan lebih mudah. Sama halnya dengan Mitran Pack, yang selalu berkembang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Tidak hanya hadir di toko, Mitran Pack juga kini hadir di Shopee yang dimana semakin memudahkan Anda untuk membeli produknya. Mitran Pack bersahabat dengan teknologi untuk selalu menjadi solusi di berbagai situasi

Leave a Reply