You are currently viewing Memulai Bisnis Online Tanpa Modal Dengan Menjadi Dropshipper

Memulai Bisnis Online Tanpa Modal Dengan Menjadi Dropshipper

Banyak sekali orang yang ingin berbisnis tapi terhalang oleh kendala modal. Tidak semua orang memiliki modal yang besar untuk berbisnis. Kendala modal ini sangat sering dialami para pebisnis pemula. Ide-ide bisnis yang menumpuk hanya bisa dibiarkan tanpa diwujudkan. Keterbatasan modal membuat ide-ide ini mengendap dan tidak bisa dijalankan. Memulai bisnis tanpa modal sempat terasa mustahil. Namun, Anda bisa memulai bisnis selama Anda memiliki modal akses internet. Anda bisa memulai bisnis online tanpa modal. Hanya perlu akses internet sebagai modal bisnis Anda. Kemudahan ini bisa Anda rasakan jika Anda membangun bisnis online. Tidak banyak modal yang diperlukan. Bisnis online impian Anda bisa diwujudkan dengan modal yang sangat sedikit. Bisnis online tersebut bisa Anda mulai dengan modal Rp0. Cukup dengan modal akses internet saja untuk memulai bisnis Anda.

Apakah Anda pernah  mendengar istilah dropship dan dropshipper? Dalam dunia bisnis online, kedua istilah ini sudah akrab terdengar. Menjadi dropshipper adalah salah satu cara memulai bisnis online tanpa modal. Kendala dalam hal modal bisa Anda atasi jika memulai bisnis online sebagai dropshipper. Modal yang dibutuhkan untuk menjadi dropshipper sangat minim. Bisnis online Anda bisa dimulai dengan modal akses internet saja. Selama Anda bisa mengakses internet, Anda bisa menjalankan bisnis tersebut.

Anda tertarik untuk memulai bisnis online tanpa modal dengan menjadi dropshipper? Pelajari informasi-informasi tentang dropshipper dengan menyimak artikel ini!

Apa itu dropship, dropshipping, dropshipper, dan supplier?

Bisnis online tanpa modal sebagai dropshipper
Gambar dari Unsplash

Empat istilah tersebut akan sangat akrab di telinga Anda. Dropship, dropshipping, dropshipper, dan supplier adalah istilah-istilah yang pasti sering Anda dengar dalam dunia bisnis online. Apalagi jika Anda benar-benar menekuni bisnis online sebagai dropshipper, Anda akan sangat akrab dengan keempat istilah ini. Ketika Anda akan memulai bisnis online tanpa modal sebagai dropshipper, Anda perlu memahami keempat istilah tersebut.

Dropship adalah salah satu teknik dalam bisnis online. Dalam teknik ini, penjual tidak perlu mengeluarkan modal untuk menyimpan stok produk. Semua permintaan dari pembeli akan diteruskan oleh penjual ke supplier. Produk yang dipesan oleh pembeli akan dikirimkan langsung dari alamat supplier ke pembeli. Pengiriman produk akan dilakukan di bawah nama penjual.

Dropshipping adalah skema atau alur transaksi yang dilakukan dalam teknik dropship. Alur ini meliputi alur pemesanan oleh penjual ke supplier hingga alur pengiriman atas nama penjual ke pembeli. Kunci utama yang membuat dropshipper tidak membutuhkan modal untuk bisnisnya berada pada alur ini. Alur ini akan Anda lalui jika Anda memulai bisnis online tanpa modal sebagai dropshipper. Alur dropshipping yang akan Anda lalui adalah sebagai berikut

  1. Pembeli memesan produk
  2. Penjual meneruskan pesanan ke supplier
  3. Supplier mengirimkan pesanan ke pembeli dengan atas nama penjual

Dropshipper adalah sebutan yang akan Anda sandang jika menjalankan bisnis Anda. Posisi Anda akan dikenal sebagai dropshipper. Dropshipper adalah pihak yang menjual barang supplier kepada pembeli. Dropshipper akan berperan sebagai penjual produk. Tugasnya adalah memasarkan produk dari supplier. Sebagai dropshipper, Anda tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli produk tersebut. Anda hanya perlu memasarkan produk. Saat Anda mendapatkan pembeli, Anda bisa meneruskan pesanan kepada supplier. Nantinya pihak supplier akan mengirimkan produk yang dipesan kepada pembeli. Produk ini akan dikirimkan atas nama Anda.

Istilah yang terakhir adalah supplier. Supplier adalah pihak yang menyediakan produk. Produk-produk ini akan dipasarkan oleh dropshipper. Supplier hanya menyediakan stok produk, segala transaksi jual beli akan dijalankan oleh dropshipper.

Apakah dropshipper sama dengan reseller?

Dropshipper atau reseller
Gambar dari Unsplash

Apakah dropshipper sama dengan reseller? Pertanyaan ini banyak sekali ditanyakan. Anda mungkin menganggap bahwa tugas yang dijalankan dropshipper dan reseller sama. Bisa saja Anda sudah memahami bahwa keduanya berbeda, tapi Anda masih ragu dengan apa yang sebenarnya membedakan keduanya.

Perbedaan dari dropshipper dan reseller hanya terletak pada satu aspek saja. Namun, satu aspek ini berpengaruh pada seluruh alur yang dimiliki dropshipper dan reseller. Perbedaan ini terletak pada alur penyimpanan produk yang dijual. Dropshipper tidak menyimpan produk yang dijual. Dropshipper hanya memasarkan produk tanpa menyimpan produk tersebut. Sedangkan reseller memiliki stok penyimpanan produk yang dijual. Perbedaan ini berpengaruh pada berbagai aspek bisnis yang dijalankan. Beberapa hal yang dipengaruhi oleh perbedaan sistematika penyimpanan produk adalah:

1. Modal

Sistematika penyimpanan barang dropshipper berbeda dengan sistematika penyimpanan barang yang dilakukan reseller. Dropshipper bisa memulai bisnisnya tanpa mengeluarkan modal untuk membeli produk. Sebagai dropshipper, Anda cukup bekerja sama dengan supplier yang Anda mau. Anda bisa memantau jumlah produk yang tersedia sembari memasarkan produk di pasar. Modal yang Anda miliki bisa Anda alokasikan untuk kebutuhan bisnis yang lain. Inilah mengapa Anda bisa memulai bisnis online tanpa modal sebagai dropshipper.

Reseller memerlukan modal yang sesuai dengan harga produk yang akan dijual. Modal ini akan digunakan untuk membeli produk. Nantinya Anda akan menjual produk dengan nama bisnis Anda sendiri, tanpa bekerja sama dengan supplier produk aslinya.

2. Alur pemasaran dan pemesanan

Alur pemasaran juga turut dipengaruhi. Cara pemasaran yang dilakukan oleh dropshipper dan reseller bisa jadi sama. Namun, alur pemesanan dropshipper dan reseller jelas akan berbeda. Ketika ada pembeli yang membuat pesanan, reseller akan langsung mengkonfirmasi pesanan tersebut. Selanjutnya, reseller bisa langsung mengemas pesanan dan mengirimkannya kepada pembeli. Semua biaya dan keuntungan yang diperoleh diatur oleh reseller itu sendiri.

Berbeda dengan alur pemesanan yang dilakukan oleh dropshipper. Jika ada pembeli yang melakukan pemesanan, dropshipper perlu meneruskan pesanan tersebut ke supplier. Sebagai pihak dropshipper, Anda perlu melakukan konfirmasi terkait stok produk yang dimiliki supplier. Anda juga perlu menyepakati pembagian keuntungan dengan supplier. Tugas Anda sudah selesai ketika pesanan tersebut sudah terkonfirmasi. Proses selanjutnya akan dilakukan oleh pihak supplier. Anda hanya perlu memantau alurnya saja.

3. Alur bisnis yang dilakukan

Jika alur pemasaran dan pemesanannya saja berbeda, alur bisnisnya pun jelas akan berbeda. Alur bisnis yang dimaksud adalah semua transaksi jual beli yang dilakukan termasuk pengemasan dan pengiriman. Memulai bisnis online tanpa modal sebagai dropshipper berarti Anda hanya terlibat dalam proses pemasaran. Anda tidak akan terlibat dengan alur bisnis lainnya. Proses produksi, packing produk hingga pengiriman akan dilakukan oleh supplier.

Keterlibatan dropshipper dan reseller di dalam alur bisnis jelas berbeda. Reseller bukan hanya terlibat dalam proses produksi. Reseller juga pasti terlibat dalam semua alur bisnis kecuali proses produksi. Reseller akan melakukan proses packing dan pengiriman barang sendiri.

4. Ruang penyimpanan

Dropshipper tidak memerlukan ruangan atau gedung khusus untuk menyimpan stok produk. Semua stok barang ada di tempat supplier, dropshipper tidak perlu mengurus hal tersebut. Sedangkan reseller akan memerlukan ruang atau gedung tersebut untuk menyimpan stok barang mereka.

5. Keragaman produk

Karena sebagai dropshipper Anda tidak membutuhkan modal dan ruangan untuk penyimpanan, Anda bisa memasarkan produk yang beragam. Anda bisa menjadi dropshipper dari berbagai supplier. Semua jenis produk bisa Anda pasarkan secara bersamaan jika Anda mau.

Jika Anda memutuskan untuk menjadi reseller, Anda perlu berpikir kembali akan memasarkan produk apa saja. Semakin banyak produk yang Anda pasarkan, semakin banyak modal yang harus dikeluarkan. Ruang penyimpanan yang dibutuhkan juga menjadi semakin banyak.

6. Risiko yang dihadapi

Dropshipper dan reseller memiliki risiko yang berbeda. Sebagai dropshipper Anda akan dihadapkan dengan risiko penipuan oleh supplier. Sebagai reseller, Anda akan dihadapkan dengan risiko masa guna produk. Anda harus menjual produk-produk tersebut sebelum masa expired.

Cara menjadi dropshipper

Cara menjadi dropshipper
Gambar dari Unsplash

Bagaimana cara memulai bisnis online tanpa modal sebagai dropshipper? Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan adalah:

  1. Menentukan produk yang akan dipasarkan
  2. Mencari target pasar
  3. Survei supplier
  4. Membuat perjanjian dengan supplier yang dipilih
  5. Perjalanan bisnis online tanpa modal Anda dimulai!

Apakah Anda sudah memahami informasi-informasi di atas? Jika sudah, wujudkan bisnis online Anda sekarang juga. Kendala modal sudah bisa Anda atasi. Modal minim tidak bisa menghentikan niat berbisnis Anda. Memulai bisnis online tanpa modal, tapi tetap bisa menghasilkan keuntungan.

Leave a Reply