You are currently viewing Siapa Sangka Ternyata Bisnis Parfum Mampu untung hingga Puluhan Juta Rupiah. Yuk, Simak Tipsnya!

Siapa Sangka Ternyata Bisnis Parfum Mampu untung hingga Puluhan Juta Rupiah. Yuk, Simak Tipsnya!

Bisnis Parfum — Penggemar parfum tanah air kini kian merebak. Seiring dengan banyaknya industri parfum tanah air yang semakin bertumbuh. Bisa kita simak kembali, beberapa tahun terakhir kian hari muncul banyak sekali brand parfum lokal. Siapa sangka, beberapa brand ini tidak semata-mata muncul dengan kualitas murahan, brand yang muncul ini tidak hanya lahir dan berdiri ala kadarnya.

Tentunya, dengan kualitas yang terjaga dengan baik, brand-brand ini sudah siap bersaing dengan brand import. Mereka sudah siap memikat hati para penggemarnya setianya masing-masing. Ini membuktikan bahwa kualitas parfum lokal siap disandingkan dengan parfum import.

Kesuksesan tersebut yang membuat kini bisnis parfum menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Jika Anda tengah menimbang ingin terjun pada bisnis bidang apa, inilah saatnya untuk turut meramaikan bisnis parfum yang kian merambah naik. Anda dapat membuat racikan formula yang unik, lalu melahirkan brand sendiri. Simak ulasan berikut ini terkait serba-serbi bisnis parfum lokal, semoga dapat memberikan Anda gambaran ya!

Wangi Harum Bisnis Parfum 

bisnis parfum
Gambar dari Unsplash

Dapat kita lihat bersama-sama, siapa yang sangka kalau beberapa selebriti Hollywood ternyata terpancing untuk ikut menenggelamkan diri pada bisnis parfum. Lady gaga contohnya. Penyanyi nyentrik ini telah mengeluarkan varian parfum yang langsung diserbu penggemarnya. Salah satu serinya ia beri nama Monster. Contoh berikutnya ialah Avril Lavigne. Siapa yang tidak kenal dengan penyanyi unik satu ini? Ternyata, ia juga merilis parfum seri Black Star dan Forbidden Rose yang merupakan buah kerjasamanya dengan Procter dan Gamble.  

Berdasarkan penelurusan yang dilakukan oleh Mediani.com, di ranah nusantara sendiri ada tiga mahasiswi asal Bandung yang juga ikut mencoba peruntungannya di bisnis parfum. Brand yang mereka dirikan diberi label Duftende. Melati, Via, dan Della menghadirkan wangi lautan sebagai ciri brand mereka.

Wangi yang tak biasa sebenarnya, tapi ternyata mendapat respon yang sangat positif. Untuk perempuan, ada varian Ocean Breeze dengan wangi yang lebih light, ringan. Sedangkan untuk laki-laki ada varian Ocean Wave yang aromanya lebih kuat. Bisnis parfum milik mahasiswa ITB ini dimulai sejak tahun 2015. Ketiganya memulainya dengan modal awal Rp5 juta. Pelan-pelan bisnis milik mereka terbangun, mulai dari promosi di sosial media sampai mengikuti berbagai pameran.  

Hal yang tak jauh berbeda juga dialami oleh Angga Pratama. Owner Parfum Batik ini sudah malang melintang di dunia parfum selama kurang lebih 12 tahun. Maka tak heran jika racikan parfum miliknya sudah cukup berani. Angga memanfaatkan bahan-bahan tradisional untuk menambah wangi yang unik di parfumnya.

Memadukan bahan tradisional ke dalam parfum racikannya sudah menjadi impian Angga sejak awal. Sebab dirinya merasa gelisah, industri parfum kala itu masih didominasi oleh parfum import. Kini ia punya empat varian parfum lokal, yaitu Sogan khas Solo, Mega Mendung khas Cirebon, Singa Barong khas Bali, dan Parang Barong khas Jogja. Parfum buatannya sudah menyebar ke berbagai kota, di antaranya Jogja, Jakarta, Bali, Solo, Malang, dan Cirebon. Kini omzetnya per bulan bisa mencapai Rp 60-70 juta.

Membuat Brand Parfum Sendiri 

bisnis parfum
Gambar dari Unsplash

Membuat parfum dengan brand sendiri bisa dilakukan dengan beberapa cara. Untuk cara yang konvensional, pelaku bisnis bisa mencari biang parfum, meracik parfum sendiri, hingga membuat logo dan konsep brand. Namun, mencari biang parfum dan meraciknya sendiri pun butuh keahlian khusus. Belum lagi soal waktu untuk mencoba trial and error. Oleh karena itu, ada beberapa agen parfum yang bisa membantu pelaku bisnis untuk mendirikan brand parfum sendiri.

Salah satunya adalah Florean di Kota Medan. Florean menawarkan paket kerja sama untuk membuat brand parfum sendiri. Jadi nantinya, Florean hanya bertugas sebagai produsen yang meracik dan mengirimkan parfum ke pelaku bisnis.

Pelaku bisnis bisa memesan wangi seperti apa yang ingin diproduksi, apakah wangi alam, wangi yang maskulin, atau beraroma rempah. Nantinya, Florean akan menyiapkan dan mengirim botol racikan parfum yang sudah jadi ke pelaku bisnis. Pelaku bisnis hanya tinggal melakukan branding dan penjualan. Untuk paket kerjasama seperti ini, dimulai dengan harga antara Rp2 juta hingga Rp5 juta.

Selain itu, di Kota Malang juga ada Ade Parfum Home Industri. Dengan harga Rp2,1 juta, pelaku bisnis sudah mendapatkan 600 botol parfum berisi 8ml dalam bentuk roll on. Selain mendapatkan parfum, pelaku bisnis juga mendapatkan kartu nama 1 box, pin 2 pcs, banner 2×1 meter, kalender brand, katalog, dan stiker.

Tak hanya itu, Ade Parfum juga memberikan gratis ongkir bagi pelaku bisnis yang ada di wilayah Jawa. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat jika membuat brand sendiri dengan bantuan agen seperti ini. Pertama, pelaku bisnis tak perlu menyiapkan gudang produksi dan penyimpanan parfum. Sebab keduanya sudah ditangani oleh agen. Kedua, modal yang dikeluarkan lebih sedikit dibanding jika harus meracik parfum sendiri. Alhasil pelaku bisnis hanya tinggal fokus kepada cara penjualan dan promosi parfum. 

Tips Memulai Bisnis Parfum Sendiri

bisnis parfum

Sudah diulas bahwa bisnis parfum menjadi salah satu pilihan bisnis yang menjanjikan. Selain harganya jauh lebih murah, wanginya tidak jauh beda dengan yang asli. Cara membuatnya pun juga mudah. Cara tersebut ialah bibit minyak wangi tinggal di racik dengan bahan-bahan serupa yang dipakai oleh brand terkenal.  

1.     Menyiasati Harga 

Harga bahan dapat dibandrol kurang lebih Rp 100.000,00 per bibit. Agar lebih murah, bibit minyak wangi yang beredar di sini di dominasi produk asing. Contohnya brand Charabot. Oleh importirnya, bibit buatan Prancis ini bisa dinego Rp400.000-Rp1,9 juta per kilogram (Kg).

Produk lokal dengan harganya yang jauh lebih murah juga ada. Contohnya brand Labor yang diproduksi Nilam Widuri Lab. Harganya per kilogram Rp200.000 – Rp400.000. Mau membeli eceran juga boleh. Patokan yang ditentukan terbagi antara membeli biasa dengan pedagang. Bagi konsumen langsung, dia mematok harga Rp1.300 – Rp 2.600 per cc.

Untuk pedagang jauh lebih murah, Rp850 – Rp 2.100 per cc. Tapi, biasanya, pedagang akan memberi diskon hingga 5% bagi pembelian dalam jumlah besar. Anda bisa menjualnya di lingkungan sekitar kampus dan kost. Karena pasarnya mahasiswa, harus membandrolnya seharga uang saku mahasiswa.

Untuk menyulapnya menjadi minyak wangi, bibit harus dicampur dengan cairan pengencer. Ada berbagai jenis yang dipakai, seperti heksilin glycol, methanol, propylene glycol, alcohol, dan ada juga air wangi- yaitu alcohol khusus untuk minyak wangi. Komposisi campuran yang ideal antara bidang dengan pengencer yaitu 1:1.

Kalau mau menambah pengencernya bisa saja, Cuma wanginya jadi tidak tahan lama. Harga pengencer cukup beragam. Alkohol kelas satu harganya Rp13.000 per liter. Yang kelas 2 Cuma Rp4.000. Akan halnya heksilin glycol berkisar Rp20.000-Rp25.000. 

2.     Giat Promosi

Anda harus rajin mempromosikan produk minyak wangi Anda. Misalnya membuat brosur kecil yang diletakkan di warung, di kos-kosan maupun di kantin kampus. Bila perlu, Anda dapat memberikan sampel kecil secara cuma-cuma. Pastikan gerai anda bersih dan nyaman. Sehingga, mahasiswa dan siapapun yang mampir untuk membeli akan merasa nyaman untuk tinggal sejenak di gerai anda. Jangan lupa memajal botol parfum anda di meja atau etalase, sehingga mereka tahu persis minyak wangi apa saja yang anda jual.

3.     Berburu Botol

Anda bisa berburu botol tester dari tiap konter parfum di pertokoan. Di belakang botol itu kan tertulis komposisi minyak wangi tersebut, ya tinggal Anda campurkan saja biangnya. Dengan cara itu bisa meracik ramuan parfum dari merek terkenal di mana pun. Anda bisa berburu macam-macam botol minyak wangi mereka terkenal seperti Polo, Channel 5, Issey Miyake, Pleasure, Bvlgari, Versace dengan harga Rp10.000 – Rp50.000 per botol.

Kalau mau mirip dengan aslinya, bisa melengkapi dengan dus atau kain flanel pembungkus untuk jenis-jenis tertentu. Jadi, konsumen yang sudah biasa memakai merek terkenal, namun tak mampu lagi membelinya, bisa tetap bergaya dengan parfum “aspal” yang sewangi barang aslinya.

Untuk mendapatkan botol minyak wangi asli, pemulung langsung mengumpulkan dari rumah ke rumah. Pengepul biasanya mempunyai sales yang akan menawarkan botol-botol ini kepada pada pedagang minyak wangi. Malah, sekarang banyak botol lokal yang dibuat mirip dengan parfum asli.

Parfum telah menjadi kebutuhan wajib masyarakat urban. Semua orang membutuhkan parfum untuk melengkapi penampilan sehari-hari mereka. Fungsi parfum tidak hanya untuk menutup biang keringat saja, namun juga untuk menunjang gaya hidup perkotaan. Faktor tersebut telah membuat bisnis parfum menjadi bisnis yang memiliki peluang cerah dan menjanjikan.

Perlu diketahui bahwa produk lokal saat ini kian berkembang dan bermunculan. Tentunya, produk lokal yang siap bersaing di dunia bisnis juga tidak pernah berhenti untuk berusaha menjawab kebutuhan masyarakat. Seperti halnya Mitra Pack yang selalu berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan terbaiknya untuk konsumen setianya.

Leave a Reply