You are currently viewing Apa Sih Beda Franchise dan Dropship?
Photo by Highlight ID on Unsplash

Apa Sih Beda Franchise dan Dropship?

Beda franchise dan dropship – Mungkin sebagian dari Anda sudah tidak asing lagi mendengar kata franchise dan dropship. Atau mungkin malah ada beberapa dari Anda yang belum mengetahui kedua istilah tersebut.

Jangan khawatir! Jika Anda memang belum mengetahui kedua istilah tersebut, Anda membuka artikel yang tepat, yuk baca sampai habis!

Seluk beluk franchise

beda franchise dan dropship
Photo by Vaishnav Chogale on Unsplash

Franchise atau sering disebut dengan nama waralaba dalam Bahasa Indonesia ini adalah jenis bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh individu-individu yang berbeda, namun memiliki nama brand yang sama.

Waralaba merupakan suatu perikatan dimana kedua piphak terlibat dan salah satu pihaknya diberikan hak menggunakan dan memanfaatkan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak laindengan suatu imbalan tertentu berdasarkan perjanjian dan syarat yang sudah ditentukan sebelumnya.

Dalam dunia franchise sendiri memiliki banyak istilah yang mungkin asing bagi Anda. Yuk kenali istilah-istilah dalam dunia franchise!

  • Franchisor

Franchisor adalah pihak pemberi waralaba atau sebuah badan usaha atau mungkin bisa perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan menggunakan hak katas suatu brand dan material-material yang berhubungan dengan brand tersebut.

  • Franchisee

Sedangkan franchisee adalah pihak yang menerima waralaba yang diberikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan atas kekayaan intelektual serta segala penemuan dari suatu brand.

  • Franchise Fee

Franchise fee adalah biaya awal waralaba atau biasa disebut biaya yang harus Anda bayarkan di muka sebelum bisnis waralaba Anda mulai beroperasi. Biaya-biaya tersebut biasanya mencakup:

  • Biaya lisensi atau hak untuk menggunakan brand yang diwaralabakan selama jangka waktu tertentu.
  • Biaya hak untuk menggunakan atau meminjam pedoman operasional selama jangka waktu tertentu.

Namun Anda juga harus memastikan juga, bahwa biaya-biaya tersebut sudah termasuk:

  • Desain outlet
  • Biaya survei lokasi
  • Pencairan supplier untuk stok barang
  • Penyusunan rencana bisnis
  • Penyelenggaraan pelatihan awal
  • Supervisi dan eksekusi peluncuran bisnis Anda
  • Informasi inventory atau stok awal, termasuk segala stok barang yang akan Anda butuhkan
  • Royalty fee

Royalty fee adalah biaya yang harus Anda bayarkan setelah waralaba Anda mulai beroperasi. Biasanya oleh franchisor sudah ditetapkan biaya pembayarannya dan Anda cukup membayarkan setiap bulannya kepada mereka.

Kalau dropship, apa bedanya ya?

beda franchise dan dropship
Photo by RODNAE Productions from Pexels

Sedangkan dropship sendiri adalah model jualan barang yang saat ini sedang marak-maraknya digunakan oleh para reseller online.

Pengertian dari bisnis satu ini adalah model bisnis di mana seseorang menjual produk yang dibuat oleh pihak lain. Namun untuk menjual produk tersebut orang ini tak perlu menyetok dan mengirimkan secara manual. Jadi, produsen akan langsung mengirim produk kepada konsumen.

Jadi, dropship ini mempertemukan pembeli dengan supplier melalui pihak ketiga yaitu dropshipper. Dalam bisnis dropship ada istilah namanya dropshipper. Dropshipper adalah orang yang menjalankan bisnis dropship.

Dropshipper melakukan promosi produk dari supplier. Ketika ada transaksi pembelian, supplier akan mengirim langsung barang ke pembeli dengan mengatasnamakan dropshipper.

Kedua jenis bisnis tersebut tentunya juga memiliki keuntungan yang berbeda. Ingin tahu apa saja kah keuntungan dari masing-masing jenis bisnis tersebut? Yuk intip dulu!

Keuntungan sistem franchise 

  • Manajemen bisnis telah terbangun

Tidak seperti halnya membangun bisnis sendiri, sistem waralaba telah memiliki manajemen bisnis yang sudah matang. Biasanya franchisor mulai memberi kesempatan membuka waralaba karena bisnis yang dijalani sudah matang dan memiliki pasar dengan reputasi baik, sehingga strategi bisnis yang dijalankan sudah berkelanjutan.

  • Kerjasama terbangun sejak awal

Franchisee akan mendapat keuntungan kerjasama yang sudah terbangun sebelumnya oleh franchisor. Dengan kerja sama yang baik, biasanya franchisor memberikan dukungan berupa pelatihan manajemen finansial, pemasaran, dan pasokan sumber daya alam.

  • Brand sudah dikenal masyarakat

Brand yang sudah dikenal oleh masyarakat biasanya sudah memiliki konsumen dan pasarnya sendiri sehingga para franchisee tidak perlu mengkhawatirkan strategi pemasaran dan analisis pesaing.

  • Peluang sukses lebih cepat

Bisnis franchise biasanya memiliki peluang sukses yang lebih cepat karena liputan media yang baik dan juga sudah memiliki pasar dan konsumen yang setia. Modal yang dikeluarkan oleh franchisee juga terukur karena pasokan sumber daya dan strategi pemasaran yang sudah matang dari franchisor.

  • Manajemen finansial lebih mudah

Setiap investor biasanya lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah matang dari segi finansial dan pemasarannya. Dengan menggunakan sistem franchise, maka sistem manajemen finansial telah ditetapkan oleh pemilik waralaba utama. Sehingga Anda sebagai franchisee tidak perlu pusing dengan manajemen finansial seperti membangun bisnis baru.

Keuntungan sistem dropship

beda franchise dan dropship
Photo by RODNAE Productions from Pexels

Model bisnis dropship  menawarkan banyak kelebihan, yaitu :

  • Modal yang dikeluarkan sedikit

Dibanding sistem bisnis lain, dropship termasuk ke dalam kategori yang minim akan modal. Bisnis ini sangat cocok untuk Anda yang tidak memiliki modal awal untuk memulai sebuah usaha.  Anda tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang di awal untuk membeli barang-barang lalu menjualnya kembali seperti seorang reseller. Selain itu, dalam bisnis dropship juga tidak ada target penjualan.

  • Lokasi dan jam kerja yang fleksibel

Menjadi seorang dropshipper cukup menyenangkan karena bisnis ini sangatlah fleksibel akan jam kerja. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa dropship ini hanya menjadi pekerjaan sampingan untuk mendapat pemasukan tambahan. 

  • Produk beragam

Ketika menjadi seorang dropshipper, Anda bisa menjual berbagai produk dari berbagai pihak sekaligus. Misal Anda ingin menjual baju, sepatu, mainan, dan lain-lain. Dengan begitu produk yang Anda jual lebih beragam dan menjadi keuntungan tersendiri bagi seorang dropshipper. 

  • Mudah dan efisien

Anda tidak perlu mengecek barang jualan satu persatu saat menjalani sistem dropship. Anda hanya perlu fokus melakukan penjualan tanpa melakukan produksi dan pengiriman barang. Tentu hal ini menyebabkan sistem dropship banyak diminati karena keefisien dan kemudahannya jika dibanding dengan sistem reseller

Meski begitu, Anda tidak disarankan menjual terlalu banyak jenis barang di awal. Jika baru memulai bisnis dropship, sebaiknya cukup jual 3-5 jenis barang yang berbeda dan usahakan dari supplier yang sama. 

  • Menekan biaya overhead

Sistem dropship juga membantu menekan adanya biaya overhead. Karena Anda tidak berurusan langsung dengan barang, berarti Anda juga tidak perlu menyiapkan lokasi khusus untuk penyimpanan barang. Hal tersebut akan meminimalkan kerusakan dan kehilangan barang.

  • Lebih hemat tenaga

Kelebihan sistem dropship yang terakhir adalah lebih hemat tenaga. Mengapa demikian? Sebab Anda tidak perlu melakukan berbagai hal yang biasanya dilakukan oleh penjual konvensional dan cukup fokus dengan penjualan barang agar laris. Untuk urusan produksi, pengemasan, hingga pengiriman barang, akan diurus oleh supplier langsung.

Itulah singkatnya penjelasan mengenai franchise dan dropship. Ketika sudah mengetahui perbedaan dan keuntungannya masing-masing, antara franchise dan dropship mana yang menarik dan ingin Anda coba?

Yang jelas apapun pilihan Anda, kalau butuh kemasan untuk mengemas produk atau jualan Anda, langsung saja pesan di Mitran Pack! Banyak ragam, kualitas terpercaya, harga pun aman di kantong!

Leave a Reply