Karyawan merupakan suatu aset penting bagi perusahaan. Oleh karena itu tentu perusahaan perlu mengelola mereka agar bisa lebih produktivitas dan menumbuhkan rasa loyal pada mereka. Agar bisa merealisasikan itu semua, perusahaan perlu melakukan apa yang dikenal dengan talent management.
Hal tersebut semakin mudah dilakukan saat ini dengan berkembangnya aplikasi talent management. Namun masih banyak perusahaan yang kebingungan mengenai talent management (manajemen bakat) tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dan bagaimana mengawalinya. Kesuksesan sebuah perusahaan dipengaruhi oleh kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki perusahaan tersebut.
SDM yang dimiliki diharapkan sudah siap, memiliki kemauan untuk terus belajar dan mampu untuk memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan perusahaan yang mencakup tiga aspek yaitu pendidikan, pengalaman dan pelatihan.
Konsep human capital management saat ini sedang hangat digunakan perusahaan untuk mengelola SDM. Salah satu strateginya ialah menyusun jenjang karir. Hal ini dikarenakan, SDM yang bekerja pada suatu perusahaan ingin memiliki jenjang karir sesuai dengan yang menjadi keinginan mereka.
Menurut survei yang dilakukan oleh Nugrahani (2018), menunjukkan data bahwa dari 17.632 koresponden, pada tahun 2014 sebanyak 73% karyawan merasa tidak puas terhadap pekerjaannya, 54% diantaranya tidak memiliki ketersesuaian antara latar belakang pendidikan dan pekerjaan, 60% karyawan tidak memiliki jenjang karir di perusahaannya. Oleh karena itu, talent management hadir sebagai salah satu strategi mengatasi masalah karir karyawan di perusahaan.
Apa itu talent management ?
Talent management atau manajemen bakat merupakan proses sistematis mulai dari mengidentifikasi posisi yang kosong, mengembangkan keterampilan, dan keahlian orang tersebut untuk mencocokannya dengan posisi yang kosong dan mempertahankannya untuk mencapai tujuan bisnis dalam jangka panjang. Ini merupakan proses yang perlu dijalankan secara berkesinambungan.
Manajemen bakat menjadi strategi bisnis bagi organisasi perusahaan untuk dapat mempertahankan karyawan mereka yang paling berbakat dan terampil. Hal ini karena perusahaan sadar, perekrutan adalah sebuah sistem yang “mahal”.
Istilah ini sendiri diperkenalkan oleh Elizabeth G. Chambers, Mark Foulon, Helen Handfield-Jones, Steven M. Hankin dan Edward G. Michaels III dalam buku mereka yang berjudul “The War for Talent” yang terbit pada 1998. Dengan kata lain, manajemen bakat adalah proses yang bertujuan untuk mendorong kinerja melalui praktik manajemen orang yang terintegrasi. Dengan demikian, ini adalah salah satu fungsi utama divisi HR atau human resource.
Proses yang ada pada sistem ini berlangsung secara menyeluruh mulai dari rekrutmen, penempatan, sampai pada pengembangan serta perencanaan agar dapat mengembangkan bakat para karyawan ke arah yang lebih baik. Sistem ini juga merupakan proses untuk memastikan suatu perusahaan dapat mengisi posisi kunci kepemimpinan perusahaan di masa depan (future leaders) dan juga posisi yang mendukung kompetensi inti perusahaan (unique skill and high strategic value).
Talent Mapping
Talent mapping ialah aktivitas pemetaan sumber daya manusia pada suatu perusahaan. Perusahaan ingin mengetahui peta persentase kompetensi SDM yang ada dibandingkan dengan capaian kinerja yang sudah diraih oleh perusahaan. Melalui kegiatan ini, perusahaan akan mendapatkan informasi mengenai peta SDM yang dimiliki. Di samping itu, hasil pemetaan ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk strategi pengembangan individu-individu yang berbakat dan individu-individu yang memiliki kekurangan.
Pihak manajemen juga perlu mengetahui selisih gap atau surplus SDM dalam rangka pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai. Secara umum, kegiatan talent mapping dilakukan dalam bentuk asesmen, yakni suatu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan individu yang memenuhi kompetensi-kompetensi tertentu dalam rangka menjalankan suatu pekerjaan yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab di suatu level jabatan.
Tujuan kegiatan asesmen adalah efektivitas perilaku kerja individu di organisasi/institusi. Oleh karena itu, institusi dituntut untuk cermat menempatkan individu (person) pada suatu kewenangan dalam suatu peran (role) dan tanggung jawab di suatu jabatan (position).
Talent Pool
Talent pool adalah sekelompok orang yang dinilai bertalenta, mampu menunjukkan kinerja unggul atau istimewa, menjadi panutan atau cermin bagi karyawan lain untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh sebuah perusahaan. Tujuan talent pool adalah membantu menciptakan dan mempertahankan keunggulan organisasi melalui upaya proaktif mengidentifikasi dan menempatkan talent-talent yang ada (SDM yang berkualitas) pada posisi-posisi kunci di organisasi.
Prinsip talent pool adalah menempatkan orang yang memiliki kompetensi atau potensi sedang dan atau tinggi agar mampu mendukung kinerja (performance) yang diharapkan oleh organisasi. Idealnya organisasi memiliki sejumlah SDM yang akan dikembangkan mengikuti kebutuhan strategi perusahaan.
Oleh karena itu, manajemen perlu menjaring kelompok kandidat terbaik untuk mengikuti program manajemen talenta ini. Kelompok kandidat terbaik, direpresentasikan dalam kuadran 6, 7, 8, dan 9. Kondisi SDM di empat kuadran inilah yang memiliki potensi untuk dimasukkan ke dalam program manajemen talenta.
Talent Scouting
Dalam rangka memenuhi kebutuhan individu untuk ditempatkan pada suatu program (misalnya: pendidikan, kesehatan, dan industri), perusahaan/instansi melakukan suatu upaya pencarian bibit-bibit unggul yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Selama ini LPKM telah menunjukkan kerjasama yang baik sebagai partner untuk memetakan potensi-potensi individu dan melakukan penyaringan bibit-bibit unggul melalui jasa layanan talent scouting.
Sasaran talent scouting adalah bibit unggul baik dari sekolah-sekolah, universitas-universitas, instansi-instansi terkait maupun lembaga-lembaga kejuruan. Bentuk kegiatan yang pernah dilakukan oleh LPKM adalah asesmen psikologis penerima beasiswa dari beberapa perusahaan skala nasional dan multinasional hingga beberapa pemerintah daerah dan provinsi di Indonesia.
Mengapa Perusahaan Perlu Talent Management?
Setelah mengerti mengenai pengertian dari talent management, selanjutnya mari kita bahas mengapa talent management menjadi hal penting untuk kesuksesan bisnis kamu. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Chandler and Macleod 91% karyawan mengatakan mereka butuh lebih dari sekadar uang agar mereka merasa terlibat dan termotivasi.
Menarik Talenta Top
Ketika kamu punya talent management dalam organisasi, kamu dapat menciptakan merek perusahaan yang secara organik dapat menarik talenta top yang ideal untuk bergabung dan dapat berkontribusi untuk meningkatkan hasil bisnismu.
Organisasi Berkelanjutan
Tidak jarang, sebuah perusahaan akan menghadapi krisis tenaga ahli. Memiliki manajemen bakat, perusahaan dapat meminimalisir krisis ini karena aliran dalam organisasi yang bersifat berkelanjutan yang dapat mengisi peran-peran penting. Sehingga proses operasional dapat terus berjalan baik dan membuat klien dan stakeholder merasa puas. Ini juga akan memberikan keuntungan bagi karyawan karena tidak dibebani tugas berlebihan.
Peningkatan Keterlibatan Karyawan
Adanya talent management membuat perusahaan dapat membuat keputusan yang sistematis tentang pengembangan staf, perusahaan dapat memastikan bahwa staf yang mereka butuhkan tersedia dan terlatih untuk itu, perusahaan juga dapat menghemat pengeluaran untuk pengembangan yang tidak perlu. Selain itu, dengan talent management karyawan merasa lebih terlibat dan ingin meningkatkan retensi dan juga memastikan bahwa organisasi dapat memenuhi syarat operasional.
Meningkatkan Kinerja Bisnis
Ketika karyawan dilibatkan, terampil, dan termotivasi, mereka akan bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan yang pada hasilnya akan memberikan rasa puas pada klien dan kinerja bisnis. Praktik talent management telah menjadi kebutuhan strategis bagi organisasi. Praktik pola ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan peran sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh organisasi.
Talent management ialah pengelolaan SDM yang dilakukan dengan menggunakan proses analisis, pengembangan, dan pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Tujuan talent management adalah mengembangkan keunggulan kompetitif (competitive advantage) melalui pemanfaatan potensi sekelompok karyawan untuk meraih kinerja yang optimal. Selain dilakukan dari dalam organisasi talent management juga bisa dimulai dari pencarian bakat calon karyawan (talent scouting).