Bisnis Puding Puyo — Apa yang terlintas dalam benak Anda ketika mendengar kata puding? Tentunya, kebanyakan dari kita jika mendengar kata puding ialah dessert lembut dan manisnya memanjakan lidah. Puding sudah lama menjadi hidangan yang disenangi masyarakat karena cita rasanya yang khas. Tekstur kenyalnya pun seakan mampu membuat seseorang merasa gemas dan ingin segera menyantapnya.
Terlebih jika saat ini, banyak sekali varian rasa puding beserta topping nya yang beragam. Masyarakat semakin menyenangi hidangan yang seringkali dijadikan pencuci mulut atau sekedar camilan ini.
Berbicara soal puding, sebagian masyarakat Indonesia pasti tidak asing dengan brand Puyo Silky Dessert. Siapa yang tidak mengerti brand puding yang menyajikan hidangan berwarna pastel nan menggemaskan ini. Puyo adalah salah satu gerai favorit generasi muda masa kini. Puyo berhasil menyajikan puding dengan berbagai inovasi kekinian.
Kesuksesannya menyuguhkan salah satu jenis kudapan yang pada masanya jarang ditemui, Puyo sukses menarik animo masyarakat untuk menyantap lezatnya puding kekinian. Dengan menggunakan media promosi utama berupa sosial media, Puyo mampu berkembang dengan pesat hingga menjadi brand karya anak negeri yang populer.
Namun, siapa yang menyangka bahwa ide bisnis Puyo Silky Dessert ini muncul karena hobi yang dimiliki ayah dari pendirinya? Modal investasi awal untuk mendirikan brand tersebut hanyalah 5 juta rupiah. Nah, teruntuk Anda yang penasaran dengan perjalanan Puyo Silky Dessert hingga sukses seperti sekarang, simak artikel berikut ini ya!
Perjalanan Awal Puding Puyo Silky Dessert
Puyo yang dirikan pada pertengahan tahun 2013 ini, lahir dari buah pikiran dua saudara bernama Adrian dan Eugene. Mereka berdua mendapatkan ide bisnis gerai puding ini dari sang ayah yang memiliki hobi memasak. Saat ayah dari kedua saudara kandung tersebut mencoba membuat resep puding, tak disangka jika rasa dan teksturnya sangat lembut di lidah.
Berasal dari resep ala ayah tersebutlah, Adrian dan Eugene terus bereksperimen dan berinovasi menyempurnakan resep buatan ayah mereka. Setelah melakukan banyak percobaan, mereka sukses menemukan resep puding yang menjadi dasar dari didirikannya brand makanan, Puyo Silky Dessert.
Pada awal perkembangannya, Puyo hanya dipasarkan kepada keluarga dekat dan sanak saudara. Tak disangka, kerja keras yang dilakukan oleh kakak beradik ini membuahkan hasil yang setimpal. Setiap saudara yang mencoba puding yang dijajakan tersebut memberikan respon yang positif.
Mengetahui bahwa produk yang dijajakan memiliki prospek bisnis yang bagus, Adrian dan Eugene langsung mengambil peluang tersebut dan memasarkan produk bernama Puyo agar dapat dikenal oleh lebih banyak orang. Bertepatan pada Bulan Ramadhan, Puyo Silky Dessert mulai beroperasi dengan memanfaatkan platform Instagram. Siapa yang sangka jika hanya melalui media sosial tersebut Puyo Dessert mampu menggaet banyak pelanggan dan menaikkan nama brand tersebut di kalangan anak muda kekinian.
Memberanikan Diri untuk Membuka Booth Pertamanya di Mall
Berselang tiga bulan pasca memasarkan Puyo melalui Instagram, Adrian dan Eugene memberanikan diri untuk membuka booth pertama yang berlokasi di Living World Alam Sutera. Keputusan tersebutlah yang membuat gerai puding Puyo resmi dibuka pada bulan Oktober tahun 2013.
Dengan terus melakukan inovasi berupa varian rasa dan kemasan yang lebih menarik, brand puding ini dapat dengan pesat berkembang dan menjadi salah satu brand dessert yang digandrungi oleh kawula muda. Lanjut setelah 3 bulan booth pertama Puyo beroperasi, duo pendirinya kembali melebarkan sayap bisnisn dengan menambah gerai yang bertempat di Gandaria City.
Hingga kini, puding Puyo masih tetap berkreasi menciptakan berbagai varian rasa baru pada puding agar pelanggan tetap setia bersama brand tersebut. Produk yang ditawarkan kepada konsumennya pun dikemas semakin menarik dengan memberikan warna-warni yang ceria pada puding.
Demi bisa memiliki partner bisnis yang banyak, Puyo tidak hanya menjalankan satu metode bisnis berupa pembukaan gerai saja. Brand tersebut juga tidak ragu untuk bekerjasama dengan restoran dan kafe ternama yang ingin menjadi reseller. Dengan begitu, Puyo tak hanya mampu memperluas jangkauan pasar, tapi juga dapat meningkatkan penjualan produk pudingnya.
Sukses Hanya Dengan Modal Hanya 5 Juta Rupiah
Dari awal modal yang diberi oleh orang tua sebesar 5 juta Rupiah, duo pendiri Puyo hingga kini diketahui belum pernah menyuntikkan dana investasi tambahan. Meski begitu, Puyo yang telah dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki banyak gerai di wilayah Jabodetabek mampu meraup omzet hingga satu miliar Rupiah.
Menilik dari kisah perjalanan brand Puyo Silky Dessert tersebut, bisa dilihat bahwa bisnis besar tidak melulu tercipta dari modal yang besar pula. Bisnis dengan omzet miliaran Rupiah juga bisa dimiliki saat pebisnis memiliki tingkat kreativitas yang tinggi serta keuletan untuk terus berinovasi dan berusaha. Kepekaan dua bersaudara untuk menjadikan resep puding milik ayahnya sebagai ide berbisnis juga patut diacungi jempol.
Melihat produk memiliki nilai jual dan terus menyempurnakan resepnya, Adrian dan Eugene mampu menggebrak bisnis kuliner dalam negeri hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Bahkan, brand dessert dalam negeri tersebut tidak kalah dengan merek asal luar negeri yang sedang menggempur kuliner Indonesia.
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah Sukses Puyo Dessert
Kisah sukses Puyo menjadi merek kudapan puding terpopuler dalam negeri memang cukup menginspirasi. Berawal dari ide bisnis yang datang dari hobi masak orang tua dan modal awal hanya 5 juta, Adrian serta Eugene mampu menyulap gerai di Instagram menjadi bisnis franchise dengan omzet miliaran Rupiah. Tentunya, ada banyak pelajaran yang bisa diambil oleh para pebisnis dari cerita perjalanan Puyo tersebut.
1. Ide Datang Dari Mana Saja
Yang pertama adalah ide bisnis dapat datang darimana saja dan tanpa disengaja. Resep awal puding yang menjadi dasar bisnis Puyo berasal dari sang ayah yang hobi memasak. Merasa resep tersebut memiliki nilai jual, duo saudara kandung tersebut langsung tanpa ragu menjadikannya sebagai ide bisnis yang kini bernilai miliaran Rupiah.
Tak hanya itu, kegigihan Adrian dan Eugene dalam terus menyempurnakan resep dan berinovasi juga menjadi kunci kesuksesan bisnis mereka. Jika ketekunan keduanya sempat berhenti ditengah jalan, bisa jadi Puyo kini tidak akan pernah ada. Oleh karena itu, dalam berbisnis, siapkan mental pantang menyerah hasil tidak akan mengkhianati usaha.
2. Memanfaatkan Sarana Yang Ada
Memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menggaet pelanggan juga menjadi pelajaran yang wajib dipunyai oleh pebisnis masa kini. Bagaimana tidak, mayoritas masyarakat saat ini memiliki akses pada platform tersebut. Oleh karenanya, sosial media dapat menjadi jembatan penghubung antara bisnis yang sedang dirintis dengan calon konsumen dalam jumlah besar.
Kebanyakan orang yang akan terjun ke dunia bisnis seringkali dijegal dengan modal yang dirasa masih belum cukup. Padahal, berdasarkan kisah perjalanan Puyo menjadi bisnis yang sukses, modal bukanlah hal yang paling penting untuk dimiliki. Terbukti hanya dengan modal investasi 5 juta dari orang tua, ketekunan dan pola pikir kreatif yang dimiliki oleh pendirinya mampu membuat Puyo menjadi brand puding dengan omzet miliaran Rupiah serta 34 gerai lebih di wilayah Jabodetabek.
Ubah Keterbatasan Menjadi Kesempatan
Terakhir, pendiri Puyo mampu mengubah keterbatasan menjadi kesempatan untuk berkembang. Pada awal didirikan, Puyo hanya melayani pembelian melalui akun Instagram saja. Namun, hal tersebut tidak membuat Puyo patah semangat dan berhenti berjualan. Malahan, melalui media sosial tersebut Puyo mampu menggaet banyak konsumen yang mayoritas berasal dari kalangan anak muda.
Jadi, saat bisnis dirasa mengalami hambatan, jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan untuk berhenti. Sebaliknya, pebisnis harus bisa memutar otak untuk mencari solusi dan menyelesaikan setiap masalah yang muncul. Seperti halnya Mitra Pack, yang tidak pernah luntur semangatnya untuk menjawab kebutuhan konsumen
Menyimak cerita perjalanan Puyo dari awal hingga menjadi brand puding ternama, siapa yang sangka jika ide bisnis besar dapat datang dari mana saja. Dengan insting wirausaha serta kegigihan yang dimiliki oleh kakak beradik, Adrian dan Eugene, resep puding sederhana milik sang ayah dapat diinovasi menjadi kuliner yang digandrungi oleh konsumen.
Kebutuhan modal dalam jumlah besar yang selama ini ditakuti oleh masyarakat juga bukan menjadi kunci penting agar bisnis dapat berjalan dan berkembang dengan pesat. Terbukti hanya dengan modal 5 juta Rupiah, Puyo mampu memperoleh omzet ratusan juta hingga miliaran Rupiah. Untuk itu, bagi Anda yang merasa memiliki ide usaha yang matang, jangan ragu untuk merealisasikannya menjadi bisnis yang sukses.
Terus pantau blog Mitran Pack untuk mendapatkan informasi seputar tips dan kisah sukses para pebisnis di dunia. Anda juga bisa mendapatkan berbagai informasi menarik seputar bisnis lainnya. Salam sukses!